Translate

Kamis, 23 Februari 2012

Analisa Organoleptik (Serie 1)


MENGANALISIS BAHAN HASIL PERTANIAN
SECARA ORGANOLEPTIK

Klasifikasi analisis  :
  1. Analisis berdasarkan tujuannya
  2. Analisis berdasarkan senyawa kimianya
  3. Analisis berdasarkan kompenennya
  4. Analisis berdasarkan kepentingannya
  5. Analisis berdasarkan sifatnyanya

MENGANALISIS  BAHAN HASIL  PERTANIAN  SECARA ORGANOLEPTIK  :

  1. MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL PERTANIAN DENGAN UJI KESUKAAN
  2. MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL PERTANIAN DENGAN UJI PEMBEDAAN
  3. MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL PERTANIAN DENGAN UJI RANKING

METODE ANALISIS  :
  1. Analisis secara Organoleptik
  2. Analisis secara Fisik
  3. Analisis secara Fisiko-kimia
  4. Analisis secara Kimia
  5. Analisis secara Mikroanalisis
  6. Analisis secara Mikrobiologis

 MENGANALISIS BAHAN HASIL PERTANIAN SECARA ORGANOLEPTIK  :

PENGERTIAN :
         Analisis Organoleptik adalah : merupakan salah satu metode pengujian dalam pengawasan mutu hasil pertanian yang menguji terhadap sifat-sifat organoleptik/sifat inderawi bahan dan produk dengan alat uji panca indera 

Analisis organoleptik/Uji inderawi/Sensory Evaluation :
      Prinsip dasar analisis organoleptik :
            a. Contoh yang diuji adalah sifat organoleptik/sifat inderawi
            b. Faktor mutu yang diuji adalah faktor mutu inderawi  (sensory atribut)
c. Alat uji yang digunakan adalah panca indera (indera penglihatan),  penghidu/penciuman, perasa. peraba dan pendengaran)                   

         Faktor  mutu yang dianalisis analisis :
            * faktor mutu yang dapat dilihat
            * faktor mutu yang dapat didengar
            * faktor mutu yang dapat diraba
            * faktor mutu yang dapat dirasakan, dan
            * faktor mutu yang dapat dibau

Analisis organoleptik merupakan metode analisis yang primitif/kuno tetapi sampai sekarang masih tetap digunakan sebagai alat uji pengawasan mutu  :

Alasan analisis organoleptik masih digunakan sebagai alat untuk analisis adalah :
      Organoleptik/inderawi sebagaibiologycal detector atau alat deteksi biologi 
      Sebagai alat uji bagi industri “ masking agent
      Sebagai alat uji untuk satu atau dua komponen/karakteristik inderawi

Faktor-faktor  yang mempengaruhi ketelitian uji organoleptik  :
*      Kepekaan
*      Kebiasaan/pengalaman
*      Kesehatan ( kesehatan fisik dan psikis )
*      Lingkungan

Tahapan/ Proses penginderaan dalam Pengujian Organoleptik :
o  1.  Melihat ( mata ) : warna/kilap, bentuk, cacat, dan kenampakan
( performance )
o  2.  Meraba ( rasa kulit ) : kekerasan, kehalusan, kelenturan dan kekeringan
o  3.  Menghidu/membau ( rasa hidung ) ; bau spesifik, aroma / flavor
o  4.  Merasa ( rasa lidah ) : rasa manis, asin pahit dan asam
o  5.  Mendengar ( rasa telinga ) : ketuaan, kekeringan, kelentingan, kerenyahan dan kematangan

Ciri-ciri Uji Organoleptik :
       Pengujinya melalui tahapan seleksi
       Pengujiannya pasti
       Pengujinya harus melakukan latihan secara terus menerus
       Mempunyai nilai subyektifitas yang tinggi
       Pengujian dilakukan dibilik-bilik pengujian

Kegunaan uji organoleptik :
l  Untuk pengawasan mutu bahan dan produk
l  Untuk pengembangan produk
l  Untuk reformulasi produk
l  Untuk monitoring kompetisi dengan produk lain
l  Untuk monitoring stabilitas produk
l  Sebagai data pendukung informasi bagi perusahaan

Tahap menguji dan menilai bahan dan produk hasil pertanian dengan uji organoleptik  :
·         Penglihatan ( indera mata / eyes feel ):
·         warna/kilap, bentuk/ukuran, cacat, dan kenampakan / penampilan ( performance )
·         Perabaan ( rasa kulit / finger feel ) :
·         kekerasan, kehalusan, kelenturan, kekenyalan, kekntalan dan kekeringan
·         Menghidu/membau ( rasa hidung / nose feel ) :
·         bau spesifik, aroma/flavor ( gabungan bau dan rasa )
·         Merasakan ( rasa lidah/mouth feel ) : rasa manis, asin, pahit dan asam
·         Mendengarkan (rasa telinga/ear feel) : ketuaan, kekeringan, kelentingan, kerenyahan dan kematangan

Bau dan Rasa yang dapat dirasakan secara bersama ( bau dan rasa ) :
n  Balsamic/fragiant / flowers : bau harum ( bau bunga-bungaan )
n  Ambosial : bau bunga kasturi
n  Alliaseaus/resinous : bau bawang-bawangan
n  Hircine/caprylic/ foul : bau barang-barang busuk ( bau H2S )
n  Nanseous/etheriol : bau feases/kotoran manusia
n  Etheris / etheriol  : bau minyak atseri
  • Empyrematic/phenol : bau gosong
  • Guacicol / glacicol : bau asap / hasil pengasapan
  • Caprylic / 2.7. dimethyl octane : bau kamning ( apek )
  • Fruits : bau buah-buahan
  • Spicy : bau bumbu-bumbuan
Indera pengecap / rasa  :
n  Rasa ditimbulkan dari 4 (empat) rasa dasar :
            Rasa manis : dirasakan oleh lidah bagian depan
            Rasa asin : dirasakan oleh lidah bagian tengah – tepi
            Rasa asam : dirasakan oleh lidah bagian tengah
            Rasa pahit : dirasakan oleh lidah bagian pangkal tengah lidah

4 ( sumber ) rasa dasar :
n  Rasa manis bersumber dari : senyawa sakarosa
n  Rasa asin bersumber dari : senyawa NaCl
n  Rasa asam bersumber dari : senyawa asam-asam tartial
n  Rasa pahit bersumber dari : senyawa quinine

Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa :
l  Konsentrasi
l  Adaptasi
l  Medium dan
l  Suhu :
            - rasa asam dan manis suhu opt : 30 – 50 °C
            - rasa asin suhu optimum : 18 – 35 °C
            - rasa pahit suhu optimum : ± 10 °C

Lokasi Fisik Dalam Merencanakan Bangunan Laboratorium Uji Organoleptik :
n  Lokasi :
            - mudah dicapai ( asseptable )
            - bebas dari gangguan / keramaian
n  Tata letak : perlu diatur sehingga tidak mengganggu pekerjaan antar panelis
n  Pengendalian bau :
            - bebas dari bau asing dari luar
            - penggunaan AC dengan filter carbon
            - terdapat aliran udara yang sempurna
            - petugas dan panelis tidak dibenarkan menggunakan parfum
n  Pencahayaan : terang dan nyaman
n  Kenyamanan : suhu dan kelembaban ruang dapat diatur

Persyaratan Laboratorium Uji Organoleptik :
         Terisolasi : lab. terpisah dari kegiatan-kegiatan lain, terpisah dari pengaruh luar dan jauh dari keramaian-keramaian.
         Kedap suara ( sound proof ) : ruangan lab. Tidak memantulkan gelombang suara, ruangan dilapisis dengan bahan kedap suara.
         Kedap bau : bau-bau dari luar tidak masuk dan bau dalam lab. tidak keluar serta tidak ada petugas dan panelis yang menggunakan parfum sehingga tidak memberi pengaruh bau dalam lab.
         Suhu dan kelembaban terkendali : suhu dan kelembaban ruang dapat diatur
         Pencahayaan sempurna : sinar/cahaya dalam ruangan dapat diatur sesuai kebutuhan  ( tidak terlalu silau dan tidak terlalu redup ).

> Next : Analisa Organoleptik (Serie 2 & 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar