MENGANALISIS BAHAN HASIL PERTANIAN
SECARA ORGANOLEPTIK
Klasifikasi
analisis  :
- Analisis berdasarkan tujuannya
- Analisis berdasarkan senyawa kimianya
- Analisis berdasarkan kompenennya
- Analisis berdasarkan kepentingannya
- Analisis berdasarkan sifatnyanya
MENGANALISIS  BAHAN HASIL 
PERTANIAN  SECARA ORGANOLEPTIK  :
- MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL
     PERTANIAN DENGAN UJI KESUKAAN
- MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL
     PERTANIAN DENGAN UJI PEMBEDAAN
- MELAKUKAN PENGUJIAN BAHAN HASIL
     PERTANIAN DENGAN UJI RANKING
METODE ANALISIS  :
- Analisis secara Organoleptik
- Analisis secara Fisik
- Analisis secara Fisiko-kimia
- Analisis secara Kimia
- Analisis secara Mikroanalisis
- Analisis secara Mikrobiologis
 MENGANALISIS
BAHAN HASIL PERTANIAN SECARA ORGANOLEPTIK 
:
PENGERTIAN
:
•        
Analisis
Organoleptik adalah : merupakan salah satu
metode pengujian dalam pengawasan mutu hasil pertanian yang menguji terhadap
sifat-sifat organoleptik/sifat inderawi bahan dan produk dengan alat uji panca
indera  
Analisis
organoleptik/Uji inderawi/Sensory Evaluation :
•      Prinsip
dasar analisis organoleptik :
            a.
Contoh yang diuji adalah sifat organoleptik/sifat inderawi
            b.
Faktor mutu yang diuji adalah faktor mutu inderawi  (sensory atribut)
c. Alat uji yang
digunakan adalah panca indera (indera penglihatan),  penghidu/penciuman,
perasa. peraba dan pendengaran)                    
•        
Faktor  mutu
yang dianalisis analisis :
            * faktor
mutu yang dapat dilihat
            *
faktor mutu yang dapat didengar
            *
faktor mutu yang dapat diraba
            * faktor mutu yang dapat dirasakan,
dan
            * faktor
mutu yang dapat dibau
Analisis
organoleptik merupakan metode analisis yang primitif/kuno tetapi sampai
sekarang masih tetap digunakan sebagai alat uji pengawasan mutu  :
Alasan
analisis organoleptik masih digunakan sebagai alat untuk analisis adalah :
•      Organoleptik/inderawi sebagai“ biologycal
detector “ atau alat deteksi biologi  
•     
Sebagai alat uji bagi industri “ masking agent
“
•      Sebagai alat uji untuk satu atau dua
komponen/karakteristik inderawi
Faktor-faktor 
yang mempengaruhi ketelitian uji organoleptik  :
 Kepekaan
     
Kepekaan Kebiasaan/pengalaman
     
Kebiasaan/pengalaman Kesehatan ( kesehatan fisik dan psikis )
     
Kesehatan ( kesehatan fisik dan psikis ) Lingkungan
     
Lingkungan
Tahapan/ Proses penginderaan dalam Pengujian
Organoleptik :
o 
1.  Melihat
( mata ) : warna/kilap, bentuk, cacat, dan kenampakan 
( performance )
o 
2.  Meraba (
rasa kulit ) : kekerasan, kehalusan, kelenturan dan kekeringan
o 
3. 
Menghidu/membau ( rasa hidung ) ; bau spesifik, aroma / flavor
o  4. 
Merasa ( rasa lidah ) : rasa manis, asin pahit dan asam
o  5. 
Mendengar ( rasa telinga ) : ketuaan, kekeringan, kelentingan,
kerenyahan dan kematangan
Ciri-ciri
Uji Organoleptik :
•       Pengujinya melalui tahapan seleksi
•       Pengujiannya pasti
•       Pengujinya harus melakukan latihan secara terus
menerus
•       Mempunyai nilai subyektifitas yang tinggi
•       Pengujian dilakukan dibilik-bilik pengujian
Kegunaan
uji organoleptik :
l 
Untuk pengawasan mutu bahan dan produk
l  Untuk pengembangan produk
l  Untuk reformulasi produk
l 
Untuk monitoring kompetisi dengan produk lain
l  Untuk monitoring stabilitas produk
l 
Sebagai data pendukung informasi bagi perusahaan
Tahap
menguji dan menilai bahan dan produk hasil pertanian dengan uji organoleptik  :
·        
Penglihatan
( indera mata / eyes feel ):
·        
warna/kilap, bentuk/ukuran, cacat, dan kenampakan
/ penampilan ( performance )
·        
Perabaan ( rasa kulit / finger feel ) :
·        
kekerasan, kehalusan, kelenturan, kekenyalan, kekntalan
dan kekeringan
·        
Menghidu/membau
( rasa hidung / nose feel ) : 
·        
bau spesifik, aroma/flavor ( gabungan bau dan rasa
)
·        
Merasakan ( rasa lidah/mouth feel ) : rasa manis,
asin, pahit dan asam
·        
Mendengarkan
(rasa telinga/ear feel) : ketuaan, kekeringan, kelentingan, kerenyahan dan
kematangan
Bau dan Rasa
yang dapat dirasakan secara bersama ( bau dan rasa ) :
n  Balsamic/fragiant / flowers : bau harum ( bau
bunga-bungaan )
n  Ambosial : bau bunga kasturi
n  Alliaseaus/resinous : bau bawang-bawangan
n  Hircine/caprylic/ foul : bau barang-barang
busuk ( bau H2S )
n  Nanseous/etheriol : bau feases/kotoran manusia
n  Etheris / etheriol  : bau minyak atseri
- Empyrematic/phenol : bau gosong
- Guacicol / glacicol : bau asap / hasil pengasapan
- Caprylic / 2.7. dimethyl octane : bau kamning ( apek )
- Fruits : bau buah-buahan
- Spicy : bau bumbu-bumbuan
Indera
pengecap / rasa  :
n 
Rasa ditimbulkan dari 4
(empat) rasa dasar :
            Rasa manis : dirasakan oleh lidah bagian
depan
            Rasa asin : dirasakan oleh lidah
bagian tengah – tepi 
            Rasa asam : dirasakan oleh lidah
bagian tengah
            Rasa pahit : dirasakan oleh lidah
bagian pangkal tengah lidah 
4 ( sumber ) rasa dasar :
n 
Rasa manis bersumber dari : senyawa sakarosa
n 
Rasa asin bersumber dari : senyawa NaCl
n 
Rasa asam bersumber dari : senyawa asam-asam
tartial
n  Rasa pahit bersumber dari : senyawa quinine
Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa :
l  Konsentrasi
l  Adaptasi
l  Medium dan 
l  Suhu :
            -
rasa asam dan manis suhu opt : 30 – 50 °C
            -
rasa asin suhu optimum : 18 – 35 °C
            -
rasa pahit suhu optimum : ± 10 °C
Lokasi Fisik Dalam Merencanakan Bangunan
Laboratorium Uji Organoleptik :
n  Lokasi :
            -
mudah dicapai ( asseptable )
            -
bebas dari gangguan / keramaian
n  Tata letak : perlu diatur sehingga tidak
mengganggu pekerjaan antar panelis
n  Pengendalian bau :
            - bebas dari bau asing dari luar
            - penggunaan AC dengan filter carbon
            - terdapat aliran udara yang
sempurna
            - petugas
dan panelis tidak dibenarkan menggunakan parfum
n  Pencahayaan : terang dan nyaman
n  Kenyamanan : suhu dan kelembaban ruang dapat
diatur
Persyaratan
Laboratorium Uji Organoleptik :
•        
Terisolasi
: lab. terpisah dari kegiatan-kegiatan lain, terpisah dari pengaruh luar dan
jauh dari keramaian-keramaian.
•        
Kedap
suara ( sound proof ) : ruangan lab. Tidak memantulkan gelombang suara, ruangan
dilapisis dengan bahan kedap suara. 
•        
Kedap bau
: bau-bau dari luar tidak masuk dan bau dalam lab. tidak keluar serta tidak ada
petugas dan panelis yang menggunakan parfum sehingga tidak memberi pengaruh bau
dalam lab. 
•        
Suhu dan
kelembaban terkendali : suhu dan kelembaban ruang dapat diatur
•        
Pencahayaan
sempurna : sinar/cahaya dalam ruangan dapat diatur sesuai kebutuhan  ( tidak terlalu silau dan tidak terlalu redup
).
> Next : Analisa Organoleptik (Serie 2 & 3)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar